Pages

Jumat, 27 Maret 2015

marku marmu marka, bukan marka jalan tapi kamar kita

ini adalah kamar
tempat dimana aku memulai sebuah impian, membaca impian, dan menafsirkan sebuah impian
kamarku sempit, hanya berukuran 2,5x2,5. kurang lebih seperti itu
cukup menggambarkan betapa sempitnya kehidupanku

banyak cerita yang telah terjadi di ruang sempit ini, baynak rasa juga yang tergambar dalam ruang sempit ini
dalam seketika aku bisa merasakan kebahagiaan, dalam seketika aku juga bisa merasakan kesedihan yang berbanding dengan sedetik lalu

aku adalah orang yang pelupa, sangat pelupa. bahkan aku sering kali kehilangan ingatan tentag hal-hal yang baru saja aku lakukan.
aku bisa menemukan nada indah dan aku bisa melupakan dalam beberapa detik saja.
aku hanya mengingat apa yang benar-benar ingin ku ingat, aku hanya mengingat tentang apa yang mungkin akan menjadi sejarah dalam hidupku yang bisa ku bagikan ketika aku telah lanjut
yang benar-benar aku ingat adalah bahwa aku seorang pelupa
tapi aku tidak pernah lupa akan hal-hal kecil yang aku lakukan dengan orang-orang yang selalu menghiasi dinding sempit kamar ini.
iya bahkan aku bisa mengingat setiap detik apa yang aku lakukan dengan orang yang selalu ada dalam benaku
iyaaa. aku memang aneh

kamu adalah kamar, kita berada dalam kamar yang sama, kita memandang hal yang luas, dan kita mendambaka hal yang luas
kamar adalah harapan, begitu juga kamu, kamu adalah harapan, karena kamu adalah kamar
kamu adalah tempatku bermimpi, kamu adalah tempatku mempersiapkan mimpi, dan kamu adalah tempatku melabuhkan mimpi
kamu tak sesempit kamar yang aku tempati
aku memandang begitu luas, penuh warna

tubuhku memang lemah, bukan berarti jiwaku lemah. selalu saja tubuh ini berteriak. meneriakan apa yang ia rasakan. Kamu adalah kamar dimana aku merasa terlindungi terobati dan ternaungi ketika aku sakit, kamu adalah kamar yang memberiku kehangatan dan rasa nyaman di tengah jeritan tubuhku yang terus meronta

kau adalah dinding kokoh yang meberiku rasa nyaman dan rasa aman, kau adalah kasur dimana aku merebahkan tubuhku ketika lelah, kau adalah lantai yang memberiku rasa dingin kau ventilasi yang memberiku kesejukan, kau adalah jendela dimana aku bisa melihat luasnya dunia
kau adalah kamar labirin emosiku,
aku selalu bahagia berada dalam kamar ini, semoga kau pun begitu, bahagia memberiku ruang untuk singgah.

Pogung Dalangan, lewat tengah malah pada hari ke 28 bulan ke 3 tahun ke 2015

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 SALAH KAMAR. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger